Kesehatan mental
Kesehatan mental, berasal dari dua kata, yakni “kesehatan”
dan “mental”. Kesehatan berasal dari kata “sehat”, yang merujuk pada kondisi
fisik. Individu yang sehat adalah individu yang berada dalam kondisi fisik yang
baik, dan bebas dari penyakit. Sedangkan “mental” adalah kepribadian yang
merupakan kebulatan dinamik yang tercermin dalam cita-cita, sikap, dan
perbuatan. Mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap,
dan perasaan yang dalam keseluruhan atau kebulatannya akan menentukan tingkah
laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan, mengecewakan, atau yang
menggembirakan dan menyenangkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan
kesehatan mental sebagai, "suatu keadaan kesejahteraan dimana individu
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dari
kehidupan, dapat bekerja secara produktif dan baik, dan mampu memberikan
kontribusi bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
Kecerdasan
emosional
- Menurut Goleman (dalam Melianawati, Prihanto, dan Tjahjoanggoro, 2001)kecerdasan emosional adalah kecakapan emosional yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan memiliki daya tahan ketika menghadapi rintangan, mampu mengendalikan impuls dan tidak cepat merasa puas, mampu mengatur suasana hati dan mampu mengelola kecemasan agar tidak mengganggu kemampuan berpikir, mampu berempati serta berharap
- Cooper dan Sawaf (dalam Melianawati, Prihanto, dan Tjahjoanggoro, 2001) berpendapat bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Karena orang yang sehat biasanya mampu mengenal emosi yang dialaminya dan dapat mengekspresikan sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungannya (Martani, dalam Armiyanti, 2008).
- Reuven Bar-On (dalam Armiyanti, 2008) menyatakan bahwa kecerdasaan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non- kognitif, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan.
- Sedangkan menurut Patton (2000) kecerdasan emosi adalah dasar-dasar pembentukan emosi yang mencakup keterampilan- keterampilan seseorang untuk mengadakan impuls-impuls dan menyalurkan emosi yang kuat secara efektif.
Hubungan
antara kesehatan mental dengan kecerdasan emosional
Ketika seseorang mampu
untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahanketika menghadapi suatu masalah
mampu mengendalikan implus, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati,
kemampuan berempati san membina hubungan dengan orang lain, mampu memiliki
keyakinan tentangdirinya sendiri, penuh antusias, pandai memilah semuanya dan
menggunakan informasi sehingga dapat membimbing pikiran dan tindakan. Ketika hal-hal
tersebut dimiliki seseorang makaorang tersebut memiliki kesehatan mental yang
tinggi karena ia mampu menerima kekurangan atau kelemahan dirinya dan juga akan
memiliki hubungan social yang baik karena ia mampu memantau emosinya sendiri
maupun orang lain. Dan juga dia memiliki empati terhadap orang lain.
Daftar pustaka
- Artika Kumala Dewi.
2011. Hubungan antara Kecerdasan emosi dengan Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun
Pada Pegawai Negeri Sipil
- Aditiyawarman, I, (2010).
Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental, KOMUNIKA.4 NO.1 Januari-juni.
pp.91-110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar