Kamis, 30 Juni 2016

Family Therapy


Menurut Kartini Kartono dan Gulo dalam kamus psikologi, family therapy (terapi keluarga) adalah suatu bentuk terapi kelompok dimana masalah pokoknya adalah hubungan antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya. Oleh sebab itu seluruh nggota keluarga dilibatkan dalam usaha penyembuhan.
            Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekuensi dan konteks sosial. Contohnya konseling yang menunjukan peningkatan selama menjalani terapi individual, bisa terganggu lagi setelah kembali pada keluarganya. Menurut teori awal dari psikopatologi, lingkungan keluarga dan interaksi orang tua dan anak adalah penyebab dari perilaku maladaptive.


Tujuan  terapi keluarga oleh para ahli dirumuskan secara berbeda, yaitu :
Ø  Bowen menegaskan bahwa tujuan terapi keluarga adalah membantu konseling (anggota keluarga) untuk mencapai individual individualis, membuat dirinya menjadi hal yang berbeda dari dari sistem keluarga.
Ø  Minuchin mengemukakan bahwa tujuan terapi keluarga adalah untuk mengubah struktur dalam keluarga dengan cara menyusun kembali kesatuan dan menyembuhkan perpecahan yang terjadi dalam suatu keluarga.


Teori keluarga didasarkan pada teori system terdiri dari 3 prinsip, yaitu :
·           Kausalitas Sirkular : peristiwa berhubungan dan saling bergantung bukan ditentukan dalam sebab satu arah efek perhubungan. Jadi, tidak ada anggota keluarga yang menjadi penyebab masalah lain, perilaku tiap anggota tergantung pada perbedaan tingkat antara satu dengan yang lainnya.
·           Ekologi : sistem hanya dapat dimengerti sebagai pola intergrasi, tidak sebagai kumpulan dari bagian komponen. Dalam sistem keluarga, perubahan perilaku salah satu anggota akan mempengaruhi yang lain.
·           Subjektivitas : tidak ada pandangan yang objektif terhadap suatu masalah, tiap anggota keluarga mempunyai persepsi sendiri dari masalah keluarga.


Teknik yang dapat digunakan oleh terapis keluarga, yaitu :
§   Pemeragaan : memperagakan ketika masalah itu muncul. Misalnya ayah dan anaknya sehingga mereka saling diam dalam bertengkar, maka terapis membujuk mereka untuk berbicara setelah itu terapis memberikan saran-sarannya dan bisa disebut dengan psikodrama. Dan komunikasi dalam keluarga paling penting.
§   Homework : mengumpulkan seluruh anggota keluarga agar saling berkomunikasi diantaranya.
§   Family sculpting : cara untuk mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain dengan cara nonverbal.
§   Genograms : sebuah cara yang bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi tentang keluarga, genogram adalah  sebuah diagram terstruktur dari sistem hubungan tiga generasi keluarga. Diagram ini sebagai roadmap dari sistem hubungan keluarga. Hal ini untuk memahami masalah dalam bentuk grafik.


Somaryati. & Sri, A. (2013). Family therapy dalam menangani pola asuh orang tua yang salah pada anak slow learner. 3(1)20-21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top